Sabtu, 30 Agustus 2008

My Dreams pt.1 - Family

" Someday..we'll be together...someday..."

Sebenernya suatu langkah yang cukup besar kalo gue mao ceritain tentang latar belakang keluara gue, even ga secara detail nantinya, karena akan amat sangat banyak banget yang bakal gue ceritain dan akan memakan banyak blog untuk itu. Tapi, semua masa lalu gue dan sekarang yang lagi gue jalanin ini, itulah yang jujurnya ngebentuk diri gue dan hidup gue.

Gue lahir 27 taon yang lalu didalam keluarga Katolik, and honestly, keluarga gue merupakan keluarga katolik pertama dari garis keturunan nyokap and bokap, and semua itu pelopornya adalah karena nyokap gue. Keluarga nyokap gue dulu, bukan penganut agama Katolik, dan secara amazingnya, Tuhan memakai seorang guru di sekolah nyokap gue, yang kebetulan nyokap gue waktu SMP sekolah di Santa Maria, buat mulai belajar menjadi seorang Katolik. Amazing nya lagi, setelah itu, pelan-pelan semua keluargnya pindah ke Katolik, termasuk bokap gue dan sampai akhirnya anak-anaknya ini dibaptis dri lahir.

Tumbuh didalam keluarga yang cukup harmonis awalnya, menjadikan gue anak yang kalo gue pikir-pikir sekarang, cukup manja. Tapi semuanya itu menjadi 180 derajat terbalik setelah gue mulai lulus SMA, dimana Indo waktu itu lagi krismon. Keluarga gue pelan-pelan terpecah karena kondisi ekonomi keluarga gue yang mulai berantakan dengan keadaan kerjaan bokap gue yang semakin menurun juga.

Keadaan itu juga bikin gue semakin hari ga bisa menerima keadaan keluarga, keadaan ekonomi, dan awalnya, gue tumbuh jadi anak yang cukup arogan. Gue pernah sekali-kalinya dalam hidup gue menyalahkan Tuhan dan marah banget sama Tuhan karena keadaan itu. Gue tumbuh jadi anak yang pemberontak semasa kuliah. Tapi pada saat gue marah sama Tuhan, gue inget bgt kalo ada satu kejadian dimana Tuhan bener-bener masih ngejagain gue dari bahaya.

Semakin hari selama gue kuliah, keadaan keluarga gue ga semakin membaik, malah makin parah, dah ga ada komunikasi lagi sama sekali antara bokap gue dengan gue bertiga, nyokap, gue dan cici gue, dan semakin lama, rumah serasa neraka, rumah serasa cuma jadi tempat kos yang tinggal bersama-sama orang asing. Dan banyak kejadian dimana masa-masa perkelahian mulut antara mama, cici dan gue dengan bokap. Ada satu kejadian juga dimana gue hampir mukul bokap gue sendiri karena gue mao ngebelain cici gue saat itu, tapi sekali lagi Tuhan masih menjaga gue dari kutukan atas kekurang ajaran gue terhadap orang tua.

Semua kejadian itu menuju pada puncaknya dimana bokap gue memutuskan buat meninggalkan rumah dan meninggalkan segalanya, termasuk kewajibannya sebagai seoarang kepala keluarga untuk manafkahi kami bertiga dan itu semua tentu saja sangat sangat meninggalkan luka yang begitu amat sangat dalam bagi kami bertiga.

Tawaran teman gue yang non-Katolik mengenai "lahir baru" dalam istilah mereka tentunya, langsung gue setujuin karena pada waktu itu gue lagi bener-bener hopeless soal keluarga gue yang gue rasa semakin hancur aja dan keadaan hubungan gue dengan nyokap en cici gue yang juga makin buruk, dan juga keadaan pribadi gue sendiri yang semakin hari makin jauh aja dari Tuhan. Kenapa waktu itu tanpa pikir panjang gue langsung iya-in?? Karena temen gue waktu itu berhasil 'memenangkan' gue dengan ayat, "dimana satu orang bertobat, maka dia dan seisi rumahnya akan diselamatkan..". pada saat itu, gue cuma pengen keluarga gue dipulihkan dan bosa diselamatkan oleh Tuhan. Jadi saat itu juga gue memutuskan ngasih hidup gue ke Tuhan buat keluarga gue, disamping kerinduan gue untuk bermain musik buat Tuhan.

Keadaan keluarga gue pun ga semakin membaik waktu awal-awal gue mulai pelayanan, yang ada malah ribut mulu sama nyokap gue karena banyak banget waktu gue yang gue pake buat pelayanan, dan bukan ama nyokap aja...kalo gue dah ribut ama nyokap, gue berarti juga harus berhadapan dengan cici gue...tapi tiap kali ribut, gue inget ada kata-kata yang cukup ga reasonable buat mereka waktu itu, " Aku ngelakuin ini semua, buat kita juga, buat keluarga ini..", yang ada, tiap kali setelah gue ngomong kalimat itu, nyokap gue malah tambah mencak-mencak, karena menurut dia yah ga make sense aja, kenyataannya, sekarang malah tambah sering ribut antara gue dan nyokap. Tapi setiap momen yang gue dapet bersama Tuhan di pelayanan, makin membuat gue ga bisa berhenti di pelayanan, dan secara ga sadar, Tuhan semakin menambahkan iman gue hari lepas hari.

5 tahun lebih sudah sejak gue balik ke pelayanan lagi. Bukan waktu yang sebentar, dan bukan jalan biasa yang gue lalui selama 5 tahun itu, tapi jalan tol, dimana gue brasa banget semua perubahan yang ada di hidup gue cepet banget tapi semuanya itu pasti ada harga yang harus lo bayar dalam bentuk pengorbanan ini itu. Once you pass the payment counter, you'll driving past to the next gate, and their waiting for your payment again, and why i said, we are on the highway, because Jesus allow us to drive fast if we want to surrender, if we want to give our life to Him with our sacrifice.

Beberapa bulan yang lalu gue ngobrol-ngobrol sama nyokap gue. Ngobrol soal keluarga, ngobrol soal personal. Dan gue cukup surprise dengan satu statement yang selama 5 tahun ini gue tunggu keluar dari nyokap gue untuk membuktikan kerja dan kuasa Tuhan atas keluarga gue. Nyokap gue bilang kalo dia ngerasa suasana rumah gue jadi beda sejak gue aktif banget di pelayanan, dan dia ngerasa semuanya di rumah jadi better banget. Gue langsung nangis spontan waktu itu. Nangis seneng, nangis dengan hati memuji Tuhan dan bersyukur sama Dia.

Sekarang, bukan berarti juga semua masalah di keluarga gue jadi beres. Engga juga, even gue juga suka berpikir, kadang-kadang gue ngerasa tetep jadi pembuat masalah dan pemberontak didalam keluarga, dan gue juga ga perfect, masih banyak keputusan-keputusan yang gue ambil masih berasa salah awalnya, even ada beberapa yang gue sangat bersyukur sama Tuhan kalo Tuhan selalu memberkati setiap keputusan gue didalam segala hal.

Sekarang masalah bokap gue dan keluarganya pun juga masih belum selesai, dan masih banyak luka yang tertinggal di keluarga gue, di mama dan cici gue yang tadinya gue berusaha untuk mengarahkan mereka selalu ke pemulihan akan luka batinnya mereka, tapi terkadang mungkin banyak juga salah dalam melakukannya sehingga malah menambahkan luka-luka yang baru bagi mereka. Gue sekarang hanya berusaha dan berusaha dan berdoa terus untuk luka-luka batin nyokap dan cici gue, supaya mereka semakin hari juga bisa sadar akan peran serta Tuhan didalam hidup nya mereka dan bisa semakin dekat dan memuji Tuhan akan kebesaranNya.

Kata-kata yang paling awal diatas itu adalah salah satu lirik dari lagu Someday-nya John Legend yang jadi soundtrack film favorit gue, August Rush.
Lagu itu bisa mewakili mimpi gue untuk keluarga gue, yaitu someday, keluarga gue akan bersatu lagi dari perpcahannya, karena gue yakin, kalau Roh Kudus bekerja ditengah keluarga gue, bukan perpecahan yang ada, tapi kesatuan, kesatuan dengan cinta Tuhan, dimana bisa saling mengerti, saling menerima satu sama lain, dan semakin dekat kepada Tuhan.

Untuk masa depan, mimpi gue dan janji gue sama Tuhan cuma satu...
Mengajarkan anak dan cucu gue siapa kah Tuhan gue. Kepada siapakah mereka seharusnya takut dan berserah, sampai akhirnya, Tuhan bisa juga memakai garis keturunan gue menjadi terang bagi dunia ini untuk cinta Tuhan.

Keep my dream flying high, with wings that made from God's love...

GB...

Jumat, 22 Agustus 2008

What my name means...

What Leonard Giovano Means
You are relaxed, chill, and very likely to go with the flow.
You are light hearted and accepting. You don't get worked up easily.
Well adjusted and incredibly happy, many people wonder what your secret to life is.

You are friendly, charming, and warm. You get along with almost everyone.
You work hard not to rock the boat. Your easy going attitude brings people together.
At times, you can be a little flaky and irresponsible. But for the important things, you pull it together.

You are well rounded, with a complete perspective on life.
You are solid and dependable. You are loyal, and people can count on you.
At times, you can be a bit too serious. You tend to put too much pressure on yourself.

You are very intuitive and wise. You understand the world better than most people.
You also have a very active imagination. You often get carried away with your thoughts.
You are prone to a little paranoia and jealousy. You sometimes go overboard in interpreting signals.

You are usually the best at everything ... you strive for perfection.
You are confident, authoritative, and aggressive.
You have the classic "Type A" personality.

You are wild, crazy, and a huge rebel. You're always up to something.
You have a ton of energy, and most people can't handle you. You're very intense.
You definitely are a handful, and you're likely to get in trouble. But your kind of trouble is a lot of fun.

You are balanced, orderly, and organized. You like your ducks in a row.
You are powerful and competent, especially in the workplace.
People can see you as stubborn and headstrong. You definitely have a dominant personality.

You are deeply philosophical and thoughtful. You tend to analyze every aspect of your life.
You are intuitive, brilliant, and quite introverted. You value your time alone.
Often times, you are grumpy with other people. You don't appreciate them trying to interfere in your affairs.

You tend to be pretty tightly wound. It's easy to get you excited... which can be a good or bad thing.
You have a lot of enthusiasm, but it fades rather quickly. You don't stick with any one thing for very long.
You have the drive to accomplish a lot in a short amount of time. Your biggest problem is making sure you finish the projects you start.



You are very hyper. You never slow down, even when it's killing you.
You're the type of person who can be a workaholic during the day... and still have the energy to party all night.
Your energy is definitely a magnet for those around you. People are addicted to your vibe.

source :http://www.blogthings.com/whatsyournameshiddenmeaningquiz/

Kamis, 14 Agustus 2008

Painless like a child ( Simple Reflection )


Hari Selasa kemaren gue tumben banget bisa sempet misa harian. Bisa keluar kantor on time, karena janjian juga sama temen yang baru aja pindah kemari. Jadi tentu aja gue ga akan ngelewatin waktu buat ikut misa harian yang cuma set jam-an itu.

Sesuai dengan bacaan hari ini, dari injil Matius, dimana kita diberi perumpamaan oleh Yesus bahwa hanya menjadi seperti seorang anak kecil, kita bisa masuk kerajaan sorga. Dalam kotbah, gue suka banget dengan kata-kata pastornya, yaitu, katanya selama ini kita semua sudah menjadi amat sangat negatif, negatif terhadap sesama kita, negatif terhadap hal-hal di hidup kita, dan juga negatif terhadap diri kita sendiri. Mulailah menjadi seperti anak kecil. Karena anak kecil lebih bisa bersikap positif. Positif terhadap orang-orang di sekitarnya dengan keceriaannya dan tetap optimis akan orang lain dengan kepolosannya, bersikap positif saat menghadapi sakit, dengan semangatnya yang selalu ingin bermain dan bermain, mereka selalu meng-ignore sakitnya mereka dan tetap berusaha bermain dan beraktifitas.

Sewaktu pulang dari misa, gue nunggu bus di sebuah halte yang berada di seberang gereja. Sekali lagi Tuhan menyentuh hati gue lewat seorang anak kecil yang berlari-lari didepan gue. Anak itu kecil banget, tapi dia membawa tas ransel yang gede banget. Dia tetap berusaha berlari dengan beratnya, seperti mengejar sesuatu, dan ternyata dia ngejar kakaknya yang sedang berjalan tapi agak cepat jauh di depan dia.

Kadang-kadang kita emang semua dah terlalu manja denga kehidupan kita. Mungkin karena sakit hati sedikit, kita jadi gampang terluka, atau mungkin gampang tersinggung dengan sesama kita. Mungkin juga disaat kita sedang punya beban yang berat, justru kita malah bermanja-manja dengan tidak mau mencoba menjalani kehidupan kita dan menjadikan semua itu excuse bagi diri kita.

Guys, kalo dilihat dari contoh anak kecil yang diatas, dan kotbah pastor pada bacaan hari ini, kayaknya emang kita perlu lebih lagi belajar untuk menjadi anak kecil di hadapan Tuhan, seperti anak kecil yang selalu berharap dan percaya akan Bapa nya, anak kecil yang selalu mau bermain dan bermain bersama Tuhan, anak kecil yang selalu bisa menyenangkan hati Tuhan, anak kecil yang ga perduli seberat apapun beban yang dia bawa, tetapi dia tetap berlari untuk menggapai Tuhan. Hati seperti itu lah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

So,are you dare to be painless??

God Bless…

Minggu, 10 Agustus 2008

You are...

Do=E

Walking with You is never end
When all the troubles surround me
I'll keep my feet standing for You

Praising You is have no end
With all my life and all my soul
I'll keep singing to You alone

Chorus:
Cause You are my God
You are my song
I always sing

You are my tower
You are my hope
You are the strength
I'll keep forever in my life


"...a new song from me to Him. After a few months I didn't write a new song, today i try to write again as a praise for His kindness and greatness in my life..."

Listen the song on this video, i hope you'll enjoy it...

Sabtu, 09 Agustus 2008

Loving someone is….(a chance to take a step out from our comfort zone…)

Dalam hidup, kita sering kali terjebak dengan yang
namanya masa-masa dimana kita merasa aman, nyaman dan
semua terasa berjalan baik-baik aja dan kalo kita dah
berada didalam masa-masa itu berarti kita udah dalam
comfort zone alias zona nyaman dalam bahasa Indo
nya…hehehehe….

Nyaman…hmmmh..sebenernya apa sih arti kata dari nyaman
itu sendiri..?
Apakah berarti aman dari segala masalah? Nyaman karena
bias ga ngapa2-in? ato apa ya? Jujur gue sendiri juga
susah mendeskripsikan itu karena semua orang punya
standard sendiri2 dalam hal nyaman…bener ga? Bagi gue
pribadi, nyaman tuh berarti bebas dari masalah hidup,
financial, semua berjalan oke2 aja, baik dalam
keluarga, ama pasangan kita, pelayanan, dalam
komunitas…huaaa…pokoknya have a fantastic life deh…(
kayak kata Phakist…hehehehe!). But you know what, kita
ga akan pernah punya itu semua kalo kita ga pernah
step out from our comfort zone…bukannya berarti Tuhan
juga ga bisa ngeliat kita seneng dikit…tapi hidup kita
pun juga ga pernah bisa berkembang kalo kita ga pernah
bisa keluar dari comfort zone kita….
Gue jadi inget film Spider-man 2, waktu si Peter
Parker mencoba balik lagi untuk hidup jadi orang biasa
lagi dan mencoba melepaskan identitasnya jadi
Spider-man…culun banget ga seh? Dia pikir, dia mao
lari dari hidupnya sebagai Spider-man yang di satu
sisi tenar, tapi di satu sisi gampang banget di caci
maki orang kalo dia buat salah, apalagi pers yang
nyari2 kesalahan Spidey…mungkin kita liat kalo dia
enak banget hidup bisa jadi Spider-man..but still
being Spidey it’s not a comfort zone for Peter Parker.
Tapi dia tetap mao jadi Spider-man karena dia
mencintai sesamanya untuk menolong orang-orang
disekitarnya.
Mungkin kalau mau disamakan, kita bisa melihat pada
diri kita sendiri dulu yang ( katanya…) mencintai
pasangan kita.
Waktu pertama kali pacaran, mungkin kita ga sadar kalo
kita udah ngambil sebuah langkah untuk keluar dari
comfort zone kita….karena cinta, betul ga??? Tapi
semua itu kita lakukan secara ga sadar. Karena
semuanya masih indah dan baik2 saja, betul??? Coba deh
tunggu beberapa bulan disaat masa ‘honeymoon’ nya udah
abis….huaaa…boro2 deh, apalagi kalo dah berantem mulu
tiap hari…baru nyadar en nyesel deh ama semua
pengorbanan yang udah kita jalanin…nyadar kalo kita
udah keluar dari comfort zone kita, yang tabungannya
abis lah, yang jadi sering rebut ama bonyok lah,
pokoknya semua nya berasa berantakan banget deh…en
udah gitu buntutnya kita milih putus en balik lagi ke
comfort zone kita ampe kita nemuin yang MENURUT kita
sesuai…padahal…percaya deh sama gue, kalo kita masih
mikirnya kayak gini mulu, semua kejadian diatas bakal
kejadian lagi deh…

Waktu Tuhan Yesus menerima untuk di salib….apa itu
udah merupakan comfort zone nya Dia? Guys, di caci
maki, di ludahin, di tampar, di siksa, di pukulin, di
tending, di telanjangin, di paku en di salib…gue rasa
itu sama sekali bukan comfort zone nya Dia ato orang
manapun deh apalagi secara Yesus itu adalah Tuhan dan
Raja yak tapi tetep kan Dia jalanin karena cintanya
Dia sama kita semua walaupun kita dah sering banget
nyakitin Dia….

That’s why I said that ‘loving someone is a chance to
take a step out from our comfort zone…’

Ga segampang itu mencintai seseorang…karena Tuhan
selalu mempunyai alasan untuk menaruh orang2 di dalam
hidup kita…Tuhan juga punya alasan kenapa kita
mempunyai cowo ato cewe seperti sekarang ini…sometimes
semuanya itu memang pilihan kita…tapi apalah artinya
sebuah pilihan kita tanpa disertai dengan tahu apa
yang Tuhan mau dalam hidup kita….sometimes saat kita
memilih pasangan pun cuma berdasarkan maunya kita
aja…pada saatnya kalau kita sudah merasa tidak cocok,
kita dengan gampang nyalahin Tuhan dan meninggalkan
semuanya…padahal dalam mencintai seseorang kita juga
diproses menjadi seseorang yang lebih baik lagi…selama
kita mengikuti kaidah-kaidah mencintai yang benar.
Pengorbanan, pengampunan, pengertian, pelayanan dan
percaya…gue yakin, selama itu semua kita tetap kita
jalani pada porsinya masing-masing didalam suatu
hubungan, semuanya akan menjadi sebuah cinta yang
selalu diberkati oleh Tuhan dan kita akan semakin
menegrti juga kenapa Yesus begitu mencintai kita
manusia dan mau menebus dosa kita.

Walaupun ga segampang itu menurut gue, tapi semuanya
juga ga akan se-susah yang kita bayangin ato
temen-temen yang abis baca tulisan ini. Bukannya gue
pengen nakut-nakutin kok, tapi gue cuma mao sharing
juga berdasarkan pengalaman-pengalaman gue… karena
sampai detik ini pun ga akan ada Leo yang sekarang
kalo gue ga keluar dari Leo yang dulu. Kuncinya cuma
dua, think wise & dare to move on…

Think wise is…kenali diri kita sendiri, kenali masalah
yang ada, kenali orang lain, kasihi mereka, jangan
putus hubungan dengan Tuhan, doa en cari tahu apa
maunya Tuhan, dan tetep fokus ke Tuhan dalam setiap
keputusan yang akan kita ambil...

Dare to move on…kalo yang ini masalah nyali sih.
Berani ga kita to take a chance to step out from our
comfort zone…? Masalah mencintai disini bukan
mencintai sesama kita ato mencintai pasangan kita
aja…tetapi mencintai Tuhan juga… Waktu Yesus berjalan
diatas air di tengah-tengah badai, Petrus mengambil
kesempatan untuk keluar dari perahu dan mulai mencoba
untuk berjalan diatas air…even akhirnya jatuh karena
focus nya dia ter-alih dari Yesus kepada badai di
sekitarnya…, tapi Petrus berani untuk ngambil resiko
itu, dia punya nyali…!

So guys, I dare you to move now…are you afraid??

The Power of Loneliness


Sebetulnya dah dari bulan lalu kira-kira gue nonton film terbarunya Will Smith ini, Hancock. Pertama sih gue kira ini film cuma film superhero biasa aja yang konyol2 gitu deh…ternyata…gue kayak berasa banget meaning dr tuh film…
Pertama kali gue ngeliat karakter Hancock…asli gokil abis tuh orang…hehehehe…super duper slenge-an…niatnya nolongin orang malah bikin semuanya jadi berantakan en super cuek abisssss…

Tapi sejalan itu film gue nyadar, kalo dia begitu karena dia adalah sosok yang terluka, dan kesepian…dan bisa dibilang karena ga ada yang ngurusin…jadinya pemabokan, en semena-mena sendiri gitu..
Pertemuan dia dengan Ray, seorang Public Relation yang punya ambisi dengan proyek “All Heart”-nya dia untuk mengubah dunia, membawa Hancock jadi seseorang yang lebih baik lagi karena Ray punya keinginan untuk menjadikan Hancock seorang superhero yang dicintai dan disuka oleh masyarakat…
Awal pemulihannya adalah dia menjalani konsekuensinya sebagai seorang warganegara yang baik dengan masuk penjara karena aksi2 nya yang dinilai cukup merugikan masyarakat dan kota…

Dengan dukungan dan perhatian dari Ray dan keluarganya, Hancock jadi seseorang yang lebih baik lagi…karena ada orang-orang yang mencintai dan memperhatikan dia…dan dia juga belajar menjadi seorang superhero yang punya etika, even dia harus pake seragam ketat ala superhero yang sebelumnya dia bilang kayak homo…huahahahahahahah……

Perjalanan Hancock membawa dirinya bertemu kepada seorang wanita yang ternyata punya hubungan masa lalu yang panjang dengan Hancock…dan tentu saja punya kekuatan yang lebih besar dari Hancock…Hubungan masa lalu itu lah yang menjelaskan hubungan kekuatan Hancock dengan hubungannya dengan wanita itu, dimana, Hancock harus berada dalam kesendirian jika dia ingin kekuatannya itu tetap ada…jika tidak, ia hanya menjadi seorang manusia biasa saja yang bisa mati ditembak peluru…

Disini gue ga akan cerita selengkapnya, karena bagi yang belum nonton, pasti ga seru lagi kalo gue certain…hehehehehehe…

Meaning yang gue mao sharing sebenernya ada dua sih…
Yang pertama, adalah saat Hancock menjadi seseorang yang lebih baik saat ada orang-orang yang memperhatikan dan mencintai Kalo kita liat dari sisinya Ray, Hancock tuh kayak anak-anak muda sekarang yang ada di ladang yang udah Tuhan sediakan bagi kita semua lagi…Lost and lonely…ngerasa sendiri dan berasa ga dicintai…tapi waktu Ray ngambil keputusan untuk berusaha mengubah hidupnya Hancock, dia juga bertaruh akan hidupnya untuk Hancock juga, secara Ray cuma orang biasa yah…bisa aja kapan aja Hancock ngebunuh dia, ato apapun itu, tapi tetep aja kan Ray mao untuk ngambil keputusan untuk memperhatikan dan menaruh kepercayaan kepada Hancock untuk berubah…Nah, guys…apakah selama ini kita udah berani mengambil keputusan untuk mau mengubah hidup seseorang yang lost and lonely kayak gitu dengan kita membawa cinta Tuhan ke dalam hidup mereka sehingga mereka merasa dicintai lagi …??? Kalo belum, boleh coba deh mulai dari sekarang kita cek sekitar
kita kalo ada yang kayak gitu, boleh deh kita mulai memperhatikan dan membagi cinta Tuhan dalam hidup mereka. Memperhatikan hidup mereka bukan berarti kepo en TERLALU ikut campur dalam hidup mereka yahh….tapi, at least kita bisa membawa citra Tuhan ke dalam hidup mereka supaya mereka bisa semakin merasa dicintai oleh Tuhan & semakin juga bisa mencintai Tuhan …

Yang kedua, kita bisa ngeliat dari sisinya Hancock nya…guys, I know it’s hard to be lonely…gue tau en gue juga ngerasain pas gue disini…tapi pas tadi gue nonton, gue sadar waktu dia emang harus jauh dengan orang yang dicintainya untuk supaya bisa mempertahankan kekuatannya dan menyelamatkan orang-orang yang membutuhkan kita…Guys, I know most of us are afraid to be alone…tapi coba deh…jangan langsung complain saat kita berasa lonely…mungkin aja Tuhan kepengen kita untuk lebih ‘mengembalikan kekuatan’ kita. Kekuatan untuk mencintai Tuhan dan sesama kita lebih lagi, kekuatan untuk menolong sesama kita yang emang Tuhan udah titipkan disekitar kita, kekuatan untuk lebih dekat kepada Tuhan, lebih banyak waktu untuk Tuhan dan orang-orang disekitar kita yang membutuhkan. Sedih juga waktu gue pindah kesini, karena gue ninggalin semuanya yang gue cintai di Jakarta, tapi satu yang gue sadar, mungkin Tuhan punya rencana yang indah untuk gue juga
didalam kesepian gue dan jauh dari semua orang yang gue cintai.

So, gue sering denger kalo Riko ngutip omongan JPII, “Don’t be afraid to be holy.”, mungkin dengan sharing gue ini, gue juga bisa ngomong ke temen-temen,

“Don’t be afraid to be lonely, because in loneliness, we have a strength to find God, to help people around us, to be HOLY, by loving God more and more…”

PS: Tapi kalo yang dah ga lonely lagi, yah keep your fire burns in your heart to serve and loving God more and more juga yah…hehehehehehehe! !!

Love & Peace,
GB…

Predictors, Reminder, Opportunities, Blessings, Lessons, Everywhere, Messages, Solvable..

Pagi tadi gue baru aja pergi ke sebuah toko buku di city. Sambil mengisi waktu gue ngambil sebuah buku, dan pas gue baca, mata gue ke-highlight sama kata-kata yang diatas semua itu.

-Predictors, sebetulnya asal katanya dari predict yang artinya meramalkan, atau juga seperti sebuah kejadian yang bisa kita duga kelanjutannya seperti apa. Dalam hidup kita, Tuhan biasanya selalu memberi suatu keadaan dimana membuat kita selalu berpikir bagaimana kelanjutanya langkah didalam hidup kita jika kita harus membuat sebuah keputusan untuk memilih. Secara logika manusia, biasanya kita selalu berpikir, berpikir dan berpikir dan sudah membuat seakan-akan kita bisa membuat masa depan sendiri sesuai dengan pikiran kita sendiri. Padahal, rencana Tuhan agar kita bisa menyerahkan semuanya kedalam tangan Dia supaya kita bisa berjalan melalui semuanya didalam hidup kita bersama Dia. Jadi mulailah baiknya kita belajar untuk berpikir ke depan bersama dengan apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.

-Reminders, dalam sehari-hari kita banyak hal yang menjadi reminder kita dari Tuhan agar kita selalu tetap berjalan bersama Tuhan, tapi seringkali kita lupa, ga ngeh, atau seringkali juga even kita tau, kita malah cuekkin. Dalam keadaan tertentu, mungkin reminder ini dating dalam bentuk yang kita ga suka sama sekali, malah terkadang kita menjadikan itu sebagai sebuah beban atau cobaan dari Tuhan. Padahal, itu semua adalah sesuatu yang dijadikan Tuhan sebagai reminder bagi kita untuk kembali kepada Tuhan supaya kita kembali berharap, kembali berpegang kepada Tuhan Allah yang satu. Jadi mungki dari sekarang baiknya kita juga semakin peka terhadap segala sesuatu dalam hidup kita, mungkin aja itu adalah reminders dari Tuhan supaya kita kembali kepada Tuhan.

-Opportunities, yang artinya adalah kesempatan. Kesempatan seringkali datang saat kita menganggap jika kita mendapat tawaran kerja yang menggiurkan, ato dapat tawaran untuk menduduki suatu jabatan di sebuah organisasi, atau apapun itu yang terlihat sangat menggiurkan bagi kemajuan hidup kita. Padahal tidak semua kesempatan itu dating ke hidup kita dengan begitu menggiurkannya. Terkadang banyak sekali kesempatan itu datang disaat yang tidak menguntungkan bagi diri kita, dan kita hanya menganggap itu hanyalah sebuah keadaan yang terus menekan kita, padahal saat itulah adalah kesempatan juga bagi kita untuk berserah kepada Tuhan dan membiarkan Tuhan bekerja sepenuh-penuhnya dalam hidup kita agar hidup kita menjadi sebuah bukti hidup akan kebesaran Tuhan sendiri.

-Blessings, terkadang sama halnya seperti opportunities, kita seringkali hanya berpikir bahwa blessings atau berkat adalah segala sesuatu yang bersifat menguntungkan bagi hidup kita. Tidak salah memang. Tapi apakah saat kita menerima kesulitan kita juga akan berani menyebut itu berkat dari Tuhan?Apakah malah akan terdengar lebih sinis jika saat kita putus dari pacar kita dan kita menyebut itu berkat dari Tuhan?atau mungkin saat kita ga punya uang dan kita menyebut itu berkat dari Tuhan?Mungkin seringkali kita lupa bahwa didalam masa-masa sulit seperti itu berkat Tuhan dating untuk memulihkan pribadi kita, memulihkan hati kita yang sudah jauh dari Tuhan, memulihkan pikiran kita yang sangat manusiawi. Jadi, mulailah kita untuk mulai berani menyebut dengan hati yang besar didalam saat-saat yang sulit sekalipun berkat Tuhan selalu mengalir. Karena berkat itu juga banyak bentuknya.

-Lessons, selama gue hidup, banyak banget gue menuai pelajaran dari setiap hal di hidup gue, entah itu dari orang-orang sekitar gue, atau pun dari setiap hal yang terjadi dalam hidup gue, baik itu senang even susah. Tapi sama seperti berkat, saat kita susah sekalipun apakah kita bisa mengambil segala pelajaran dari segala hal yang kita alami even senang sekalipun? Terkadang saat kita senang aja kita suka susah untuk melibatkan Tuhan didalam kesenangan kita karena kita terlalu terlarut, atau malah saat senang kita hanya melibatkan Tuhan saja?Saat susah kita malah menyalahkan Tuhan? Padahal, seringkali Tuhan ingin mengajarkan kita dan membentuk pribadi kita lebih dewasa lagi melalui banyak hal, termasuk hal-hal yang sulit sekaipun.

-Everywhere, apa yang sudah kita sudah punya saat ini, pernah kah kita berpikir bahwa banyak orang disana yang juga mempunyai hal yang sama dengan kita. Segala talenta kita, segala hal di hidup kita, termasuk saat kita mengalami hal-hal yang sulit sekalipun, semua orang juga mempunyainya dan banyak orang juga mengalami hal yang serupa dengan kita. Yang membedakan itu semua adalah porsinya. Dan yang membuat porsi itu adalah kita sendiri. Apakah kita mau membagi itu dengan Tuhan? Ataukah kita hanya mau menanggung itu semua sendiri dengan menganggap kita mampu?

-Messages, bener banget semua pesan Tuhan sudah terangkum semua didalam alkitab. Tapi terkadang kalo teman-teman mao sedikit lebih peka didalam hidup, banyak banget pesan-pesan ynag Tuhan sampaikan kepada kita melalui segala hal didalam hidup kita. Mungkin dari orang-orang disekitar kita, atau mungkin juga dari semua hal yang kita alamin. Even dari hal-hal yang ga enak sekalipun, Tuhan seringkali juga memebrikan banyak pesan mungkin untuk kita, atau juga untuk orang lain juga.


-Solvable. Everything is possible. Yes, kadang keraguan kita dalam melangkah dalam hidup dengan banyaknya halangan dan rintangan membuat nyali kita menjadi ciut untuk terus berjalan bersama Tuhan. Seperti bacaan hari ini, saat Petrus melangkah keluar dari kapal untuk berjalan diatas air bersama Yesus, namun saat angin badai menghadang, Petrus mulai ragu dan tidak percaya. Seberapa parahnya keadaan kita, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita, tapi terkadang kita aja yang selalu meninggalakan Tuhan, sehingga Tuhan juga susah menolong kita jika kita menjadi defensive. So, from now, keep it in your mind that everything is solvable as long as you involve Him more in your life.

So, apa sih yang dari tadi gue omongin? Mungkin pada bingung karena ga ada yang nyambung en ga ada juntrungannya.heheheheh….

Sekarang coba kalian rangkai semua huruf awal dari kata-kata diatas menjadi satu kata, terus coba baca lagi semuanya dari atas. Gue rasa semua akan mengerti apa yang gue omongin dari tadi.

Be greatful, be faithful, and be thankful.
God Bless…